Sektor budidaya sarang burung walet memiliki peluang bisnis yang sangat menarik. Selain dari hasil penjualan sarang walet yang tinggi, ada juga berbagai sumber pendapatan lainnya seperti pajak IMB dan PBB. Sayangnya, potensi ini belum sepenuhnya dioptimalkan dalam pengembangannya. Menurut Abadi saat kunjungan kerjanya di Sampit pada hari Kamis yang lalu, masih ada banyak peluang yang dapat ditingkatkan dan dimanfaatkan di sektor ini dengan tujuan untuk mendapatkan profit yang lebih maksimal. Oleh karena itu, para pelaku bisnis di sektor ini harus mempertimbangkan semua peluang yang ada dan terus melakukan pengembangan inovatif agar dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Melihat potensi yang besar dari penjualan sarang burung walet di Kotawaringin Timur, Abadi memproyeksikan bahwa hal tersebut bisa meningkatkan pemasukan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, hal ini dapat memberikan manfaat positif bagi pengembangan ekonomi daerah. Oleh karena itu, pemerintah setempat perlu merencanakan strategi yang efektif untuk memanfaatkan potensi tersebut dan meningkatkan PAD lewat penjualan sarang burung walet.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah daerah harus menerapkan pendekatan yang baik dan bekerja keras, terutama melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan langkah-langkah strategis yang efektif. Dalam optimalisasi PAD, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi wilayah.
Dalam kenyataannya, diperkirakan ada ribuan gedung walet yang terdapat di setiap kecamatan di Kotawaringin Timur. Jika bangunan-bangunan tersebut dikelola dengan serius, maka akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, pemerintah setempat harus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sarang burung walet, serta memperluas pasar agar dapat memaksimalkan potensi bisnis tersebut. Dengan demikian, diharapkan penjualan sarang burung walet dapat menjadi sumber pemasukan utama dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang potensial.
Sebagai tindakan awal untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis sarang burung walet, penting bagi para pelaku usaha untuk melakukan pendataan seluruh bangunan budidaya walet di seluruh kecamatan atau desa. Pendataan ini tidak hanya bermanfaat sebagai dasar dalam menggali pendapatan dari izin mendirikan bangunan (IMB) dan pajak bumi dan bangunan (PBB), namun juga membantu pemilik usaha dalam memperoleh informasi akurat tentang potensi penjualan, produksi sarang burung walet, serta estimasi penghasilan yang dapat diperoleh. Selain itu, pendataan juga penting bagi pemerintah dalam mengawasi dan mengatur keberlangsungan bisnis sehingga dapat menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam pengumpulan data ini, Bapenda dapat memperoleh pendapatan dari sarang burung walet yang dihasilkan meskipun proses pengumpulan pajaknya bergantung pada perhitungan yang dilakukan oleh pemilik bangunan itu sendiri. Oleh karena itu, data yang terkumpul menjadi awal yang baik untuk mengoptimalkan pemasukan daerah dari sektor bisnis yang bergerak di bidang sarang burung walet. Namun, di desa-desa mungkin belum memiliki IMB. Oleh karena itu, perlu adanya kesepakatan untuk mengoptimalkannya agar peningkatan pendapatan dapat memberikan dampak positif pada pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Sebagai mantan kepala desa, saya sepakat untuk berpartisipasi dan memfasilitasi proses pengumpulan dan pendataan yang dilakukan oleh para pelaku usaha agar dapat membantu pembangunan kawasan secara keseluruhan.
Menurut data terbaru dari Badan Pendapatan Daerah pada tahun 2020, hanya ada 109 bangunan budidaya sarang walet yang secara rutin membayar pajak. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dalam membayar pajak bagi pemilik bangunan budidaya sarang walet agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan negara dan perekonomian secara umum. Untuk meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak, pemerintah daerah bekerja sama dengan asosiasi pengusaha sarang burung walet untuk melakukan koordinasi. Selain untuk keperluan pribadi, hasil pajak juga akan digunakan dalam pembangunan daerah. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dari para pengusaha walet dalam membayar pajak, potensi pendapatan daerah dari sektor ini masih sangat besar dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan berbagai strategi untuk menarik perhatian para pengusaha walet dalam membayar pajak, salah satunya adalah melalui kebijakan penurunan tarif pajak sarang walet dari 10% menjadi 5% yang efektif mulai Januari 2019. Dampak positif dari kebijakan tersebut terlihat dengan semakin banyaknya jumlah pengusaha sarang walet yang menyadari pentingnya membayar pajak. Selain itu, terciptanya kesadaran dalam membayar pajak juga menjadi modal dasar untuk membentuk sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu, para pengusaha sarang walet diharapkan dapat memahami pentingnya membayar pajak sarang walet.
Pada tahun 2020, target pendapatan asli daerah dari pajak sarang burung walet telah ditetapkan. Setelah adanya beberapa perubahan, target pendapatan tersebut kini dinaikkan menjadi Rp350 juta. Namun, kinerja yang sangat luar biasa berhasil dicapai pada tahun tersebut karena realisasi pendapatan dari pajak sarang burung walet mencapai Rp511.902.890 atau setara dengan 146,26% dari target awal. Hal ini membuktikan bahwa kontribusi yang besar telah diberikan oleh pajak sarang burung walet terhadap pendapatan asli daerah.
Penetapan pajak sarang walet menerapkan prinsip 'self assessment' di mana wajib pajak memiliki kewajiban untuk menentukan, menghitung, dan menyerahkan pajak mereka sendiri dengan kesadaran dan kepercayaan diri. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pengusaha dapat membayar pajak dengan percaya diri, tanpa merasa terbebani untuk memenuhi kewajiban yang diberlakukan. Oleh karena itu, penerapan pajak sarang walet membawa dampak positif bagi pengusaha dan negara.
Saat ini, pasar sarang burung walet semakin berkembang dan menyebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Kecamatan Parenggean dan sekitarnya. Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu terus memantau perkembangan pasar agar dapat memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun para peternak burung walet lebih sering berada di sektor selatan, namun tren bisnis sarang burung walet mulai meningkat secara signifikan di wilayah utara.
Refrensi:
https://rumahwalet.id/rumah-sarang-burung-walet-fungsi-manfaat-dan-pertimbangan-desain